
Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa merupakan salah satu destinasi wisata alam paling menakjubkan di Filipina. Terletak di provinsi Palawan, sungai ini dikenal sebagai salah satu sungai bawah tanah terpanjang di dunia dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO serta termasuk dalam Tujuh Keajaiban Alam Baru.
Lokasi dan Akses Menuju Sungai Bawah Tanah
Terletak di Taman Nasional Puerto Princesa
Sungai ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, sekitar 80 kilometer dari pusat kota Puerto Princesa, Palawan. Akses ke lokasi dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5–2 jam, dilanjutkan dengan perjalanan perahu dari Sabang Wharf ke pintu masuk gua.
Perjalanan Wisata yang Menyenangkan
Perjalanan menuju sungai bawah tanah ini sudah menjadi bagian dari pengalaman wisata itu sendiri. Pengunjung akan melewati hutan hujan tropis, pantai, dan tebing kapur yang menakjubkan sebelum tiba di mulut gua yang tenang dan alami.
Keindahan dan Keunikan Sungai Bawah Tanah
Sungai yang Mengalir di Dalam Gua
Sungai bawah tanah ini membentang sepanjang lebih dari 8 kilometer, dengan sebagian besar jalurnya berada di dalam sistem gua yang luas. Pengunjung dapat menjelajahi sekitar 1,5 kilometer bagian sungai menggunakan perahu kecil yang dipandu oleh pemandu lokal berlisensi.
Formasi Stalaktit dan Stalagmit yang Menakjubkan
Di dalam gua, wisatawan akan disuguhi pemandangan formasi batu kapur alami seperti stalaktit dan stalagmit yang terbentuk selama ribuan tahun. Suasana hening, gelap, dan magis menjadikan pengalaman menjelajah gua ini sangat berkesan dan unik.
Pelestarian dan Wisata Berkelanjutan
Status Warisan Dunia dan Keajaiban Alam
Sungai bawah tanah ini diakui UNESCO sejak tahun 1999 karena nilai ekologis dan geologisnya yang tinggi. Pada tahun 2012, situs ini juga masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Alam Baru dunia, menjadikannya salah satu tujuan wisata alam paling bergengsi di Asia Tenggara.
Pengelolaan Lingkungan yang Ketat
Pemerintah Filipina dan otoritas taman nasional menerapkan sistem pengelolaan yang ketat untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai. Jumlah wisatawan dibatasi setiap hari, dan pengunjung diwajibkan mengikuti aturan ketat agar tidak merusak lingkungan.